Islam Agama Yang UnIk

Sesungguhnya bermula datangnya Islam dianggap asing (aneh) dan akan datang kembali asing. Namun berbahagialah orang-orang asing itu.
Para sahabat bertanya kepada Rasulullah saw.
“Ya, Rasulullah, apa yang dimaksud orang asing itu?”
Lalu Rasulullah menjawab,
”Orang-orang yang melakukan kebaikan-kebaikan disaat orang-orang sekitarnya melakukan kerusakan.”
[H.R. Muslim]
PROLOGUE: ISLAM, ISLAM! ISLAM?
Islam adalah agama yang berdasarkan pada kepasrahan (taslim) terhadap Kehendak Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT, dan berdasarkan pada pengetahuan tentang keesaan-Nya. Islam adalah agama penghambaan kepada Allah SWT, Realitas Tertinggi, asal muasal seluruh realitas, dan kepada siapa semua kembali, karena Allah SWT adalah asal, pencipta, pengatur, pemelihara, dan akhir alam semesta. Islam memandang agama bukan hanya sebagai bagian dari hidup tetapi sebagai keseluruhannya. Al-Islam atau ad-din seperti Islam memandang dirinya adalah hidup itu sendiri dan menyatu dengan apa yang kita lakukan, apa yang kita perbuat, apa yang kita pikirkan, dan apa yang kita rasakan seperti halnya juga menjawab pertanyaan dari mana asal muasal kita, apa yang harus kita lakukan di dunia ini, dan kemana kita akan pergi. Itulah sebabnya agama Islam selalu menggunakan ad-din yang mencakup seluruh isi kehidupan manusia, tidak menyisakan apa pun di luar wilayahnya. Menurut perspektif Islam yang tidak sekular, tidak ada apapun di luar kekuasaan yang diperintah oleh agama yang ditahbis (suci)kan oleh Allah SWT.
Dalam berbicara mengenai keberadaan agama-agama yang dianggap ada di dunia ini, kita, kaum Muslim selalu berbicara bukan hanya Islam sebagai agama kita sendiri juga tentang agama sebagaimana adanya dan menegaskan hakikat din al-hanif (ortodok, kolot), agama perenial (dapat hidup terus menerus) dan primordial (paling daasr) yang selalu eksis dalam jiwa semua ajaran yang disampaikan oleh anbiya (nabi-nabi Allah) dalam sejarah umat manusia. Islam membicarakan tentang Nasrani, Yahudi dan Majasi (Hindu, Budha, Animisme, Dinamisme, Agama Filsafati), dalam porsi sebagai sesuatu yang harus disikapi kesalahan-kesalahannya.
Hadlarah Islam terdiri atas dasar iman kepada Allah SWT, dan bahwasanya Dia telah menjadikan untuk alam semesta, manusia dan hidup ini suatu aturan yang masing-masing harus mematuhinya, disamping telah mengutus junjungan kita Nabi Muhammad saw dengan membawa agama Islam. Islam adalah agama yang diturunkan Allah kepada junjungan kita Nabi Muhammad saw untuk mengatur hubungan manusia dengan Khaliqnya, dengan dirinya dan dengan manusia sesamanya. Islam merupakan pedoman hidup, bukan berupa teologi. Dalam Islam seluruh pemeluknya berkedudukan sama dihadapan agama, tidak ada ahli agama (ulama) ataupun bukan ahli agama. Islam adalah aqidah dan syari’at. Peraturan hidup Islam adalah hukum-hukum syari’at yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia.
ISLAM ADALAH PERATURAN HIDUP YANG SEMPURNA; IYAKAH?
Islam mengatur berbagai aspek kehidupan manusia baik di bidang ekonomi, politik, kebudayaan, sosial, dan lain-lain. Juga menggariskan metode yang benar dan tepat untuk memecahkan kesulitan dalam bidang-bidang tersebut. Islam berusaha mengatur kehidupan manusia. Unsur pokok dalam hal ini adalah mengatur waktu. Islam merupakan satu-satunya ajaran yang paling kuat untuk dapat membahagiakan manusia di dunia dan di akhirat.
Ketika kita menengok pada bidang sosial, ekonomi, dan politik kehidupan, hal yang paling penting untuk dicatat pertama-tama adalah bahwa sebagian besar kaum muda muslim tidak mampu membedakan antara ajaran Islam otentik yang secara umum terpadu dalam struktur sosial dunia Islam tempat mereka tumbuh dengan adat istiadat dan kebiasaan setempat yang juga mengelilingi kehidupan mereka. Maka perlulah bagi mereka suatu pemahaman yang utuh dan benar mengenai sesebagaimana Islam itu adanya. Kesempurnaannya dengan kata-kata syummul wal kaffah, komprehensif dan integral atau utuh dan menyeluruh perlu dipahami dengan realitas keberadaan Islam itu sendiri.
ISLAM SUATU METODE KEHIDUPAN YANG UNIK
Islam adalah suatu pola hidup yang khas, yang sangat berbeda dengan pola hidup lainnya. Islam mewajibkan pemeluk-pemeluknya untuk hidup dalam satu warna kehidupan tertentu secara konstan, tidak berganti dan berubah karena situasi maupun kondisi. Islam mengharuskan mereka untuk selalu mengikatkan diri dengan pola kehidupan tersebut dengan membentuk suatu kepribadian yang menjadikan jiwa dan pikiran mereka tidak akan merasakan ketenangan dan kebahagiaan, kecuali berada dalam pola kehidupan itu.
Islam memberikan batasan-batasan kepada manusia dengan pemikiran tertentu, tetapi tidak membatasi aktivitas berpikir manusia, bahkan memberikan kebebasan kepada akal manusia. Islam pun mengikat perilaku manusia dengan pemikiran-pemikiran dan hukum-hukum tertentu, namun tidak menjeratnya. Bahkan, Islam telah memberikannya keleluasaan.
Demikianlah, Islam mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri, hubungan dengan manusia lainnya, sebagaimana mengatur hubungan dengan Allah SWT dalam suatu keserasian pemikiran. Maka, jadilah manusia sebagai mukallaf (yang dibebani hukum), yang senantiasa manjalani kehidupan ini dengan suatu dorongan (motivasi), metode, arah, dan tujuan tertentu.
Oleh karena itu, seorang muslim akan menjalani kehidupan ini dengan suatu pemahaman yang khas tentang kehidupan. Ia hidup dengan suatu corak dan pola kehidupan yang tertentu pula, sebagai konsekuensi dari pemelukannya terhadap aqidah Islam, dan kewajibannya untuk menaati perintah Allah SWT dan menjauhi larangan-Nya, serta kewajibannya untuk tetap berpegang teguh kepada hukum-hukum Islam. Jadi, memiliki suatu pemahaman tertentu tentang kehidupan dan menjalani suatu pola kehidupan tertentu, adalah wajib bagi setiap muslim dan seluruh kaum muslimin, tanpa ada keraguan sedikit pun.
Sesungguhnya Islam telah menjelaskan semua itu dengan gamblang dalam Kitab Al Quran dan Sunnah Rasulullah saw, yang tercakup dalam masalah aqidah dan hukum-hukum syari’atnya. Dengan demikian, menjadi jelas bahwa Islam bukan hanya sekedar agama ritual belaka, bukan pula sekedar ide-ide teologi atau kepasturan. Akan tetapi, Islam adalah suatu metode kehidupan tertentu, di mana setiap muslim dan seluruh kaum muslimin wajib menjalani kehidupannya sesuai dengan metode ini.
ISLAM ADALAH PEMAHAMAN BUKAN PENGETAHUAN BELAKA: EPILOGUE
Ketika kita memposisikan Islam sebagai suatu pola kehidupan yang didalamnya penuh dengan pola kehidupan yang wajib dipenuhi oleh para pemeluknya, maka dimana posisi pemahaman itu sendiri. Apakah akan menjadi hal yang absurd (tidak masuk akal) atau terdapat suatu kekeliruan dalam perjalanan benang merahnya tentang Islam ini.
Mafahim (ide yang dianut dan mempunyai fakta) Islam tidak lain adalah pemikiran-pemikiran yang memiliki penunjukkan-penunjukkan nyata, yang dapat ditangkap akal secara langsung, selama masih dalam batas jangkauan akalnya. Namun, bila hal-hal tersebut berada di luar jangkauan akalnya, maka hal itu akan ditunjukkan secara pasti oleh sesuatu yang dapat diindera, tanpa rasa keraguan sedikit pun. Dengan kata lain seluruh pemikiran Islam adalah mafahim, sebab dapat dijangkau oleh akal, atau ditunjukkan oleh sesuatu yang dapat dijangkau oleh akal.
Dengan demikian, sesungguhnya aqidah Islam dan hukum-hukum syara’ bukanlah pengetahuan yang semata-mata untuk dihapal, dan bukan pula sekedar pemuas akal. Tetapi keduanya merupakan mafahim yang mendorong manusia untuk berbuat, menjadikan perbuatannya selalu terkait, terikat, dan teratur karenanya. Atas dasar inilah, maka seluruh ajaran Islam merupakan mafahim yang mengatur kehidupan manusia, bukan sekedar informasi atau pengetahuan belaka.
Ada dua hal yang perlu dipahami di sini, yang pertama bahwa Islam datang dengan membawa mafahim sebagai patokan untuk mengatur tingkah laku dalam kehidupan dunia ini dan menuju kehidupan akhirat, dan yang kedua wajib disadari oleh setiap muslim tentang Dinul Islam, bahwa a-Qur’an dan Sunnah diturunkan tidak lain sebagai din dan syari’at, bukan sekedar pengetahuan atau ilmu belaka.
Sebagai kata basa basi, hendaklah kita mengikuti langkah-langkau benar dalam upaya menjadikan Islam sebagai suatu pemahaman bagi kita. Setiap sel bahkan atompun yang ada dalam diri kita tidak terlepas dari pentahbisan Allah kepada diennya yang kesemuanya akan menjadikan suatu keharusan bagi kita sebagai hambanya untuk paham akan segala yang ada pada diri kita dan akan apa yang akan dan sedang kita lakukan.

0 Response to "Islam Agama Yang UnIk"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes | Converted by BloggerTheme